Souvenir Untuk Koba

Minggu, 18 Oktober 2009

Gema pemberangkatan menuju Musium Fatahillah telah digaungkan oleh abdi dalam istana sejak minggu lalu, para punggawa DeFOC pun telah melingkari kalendernya dengan tinta emas agar tak terlewat. Bilapun ada yang belum paham, gaung apa gerangan yang mengiang akan dengan sendirinya mendapat jawaban langsung  dari bisikan emban luar, yang dengan rutin keliling negeri depok untuk menyebar agenda kegiatan 18 Oktober 2009

Ya, setuju, siap gan, ikut pakde… Begitulah ungkapan lisan yang terdengar manakala abdi luar membuka titah mengenai sambang undangan favorit kenegeri antah berantah KOBA.

Sejak Jum’at para punggawa mulai mempersiapkan diri ada yang mencuci Gir, ada yang menggosok pelana, bahkan ada yang terpaksa mengganti rantai. Semua itu diperuntukkan untuk mengikuti parade menuju istana KOBA minggu pagi. HI bukan hai merupakan pusat keramaian dan merupakan central bisnis negeri KOBA, disanalah kafilah-kafilah negeri sahabat akan singgah untuk sekedar menukar pantun, atau melepas kerinduan selama  168 jam berpisah.

Hari ini kafilah DeFOC mengibar bendera dan mengangkat panji-panji kebesaran untuk mengunjungi negeri KOBA. Sepanjang pagi seluruh punggawa sibuk bukan kepalang, riuh tersempal semangat, hiruk tercungkil harap. Untuk punggawa yang berada sisi kulon dan sekitarnya wajib kumpul di STADELA pimpinan Raden Mas Sumihardi pukul 06.00, untuk punggawa sisi wetan akan dipimpin oleh orang nomor 2  buya ajeng Otoy dan wajib berada di POCIN pukul 06.10.

Bersambung

================================================================

Sambungan

Maap sebelumnya jika sajian reportase terpaksa ditunda karena semula menunggu runtunan tayang dari 2 abdi dalam DeFOC-0904 dan DeFOC-0906. Berikut lanjutannya.

Selain menggunakan KRL, ada juga yang meluncur menggunakan mobil, bahkan ada pula yang langsung gowes dari rumahnya menuju bunderan HI, siapa dia. Ikuti terus reportase DeFOC dalam menyuguh souvenir di ULTAH KOBA.

Para punggawa yang terdiri dari :

  1. Om Harri Budi

  2. Om Waluyo

  3. Nte Waluyo

  4. Om Adi Koswa

  5. Nte Adi Koswa

  6. Junior Adi Koswa1

  7. Junior Adi Koswa2

  8. Om Sunardi

  9. Om Dayat

  10. Bung Jojo

Kafilah ini menggunakan sepedanya bercampur bensin, sebanyak 3 mobil dihadirkan demi kebersamaan terjejal namun tetap longgar, tertekan tetap bernapas. Mereka berkumpul di simpang karet gas alam desa Sukatani, kemudian setelah dipandu do’a keberangkatan kafilah Sukatani dimulai, menyelusuri heningnya jalan menuju stasiun Manggarai dengan harapan bertemu dengan kafilah DeFOC yang menggunakan kendaraan roda besi tanpa bensin. Tepat pukul 06.30 Kafilah Sukatani beristirahat, sementara om Sunardi masuk ke dalam stasiun menjemput kafilah STADELA dan kafilah POCIN.

Sekitar pukul 06.45 KRL yang dinanti tiba kafilah DeFOC pemberangkatan STADELA, POCIN dan LA tumpah menjadi satu dengan disambut jabat tangan oleh om Sunardi. Selanjutnya secara parade satu persatu ontelis dengan aneka warna busana keluar stasiun, karena jumlahnya puluhan ada sedikit kemacetan saat keluar namun hanya sesaat, macetnya pintu keluar bukan semata-mata antrian DeFOC tetapi pesona mereka membuat masyarakat pengguna kereta berdecak kagum.

Setelah dilakukan absen dan dinyatakan komplit, berangkatlah Kafilah DeFOC yang berjumlah ±28   punggawa Perjalanan dilanjutkan menyusuri Manggarai, terus menuju Jl. Tambak, terus menuju Jl. proklamasi, kemudian melintas Jl. Diponegoro dan Jl. Imam Bonjol serta terus melaju ke Bundaran HI., wuih ternyata pesepeda dari berbagai kalangan dan jenis sepeda telah wara wiri di bundaran HI, laksana pasar, laksana terminal, puluhan jenis BMX, MTB, Rally sampai SELI berseliweran di HI, mereka menikmati hari bebas kendaraan bermotor setiap Minggu pagi hingga pukul 10.00 nanti.

Acara inti KOBA akan diselenggarakan di gedung Joeang 45, setelah melakukan adat khas negara KOBA untuk berjabat tangan, riuh lonceng bahkan terompet bergema saat rute HI-Menteng dikibar, semarak dengan jenis sepeda apa saja untuk memeriahkan hari jadi ke-4 KOBA yang mempunyai basecamp bundaran HI setiap minggu pagi dan sabtu malam.

Iring-iringan ratusan sepeda menuju gedung Joeang memenuhi jalan, sampai-sampai pengguna jalan yang lain harus antri untuk mempersilah pesepeda dan para ontelis melintas, hari itu rombongan KOBA  seakan pemilik jalan, menutup ½ badan jalan dan menutup persimpangan traffic light hingga seakan tak berfungsi, maap ya izinkan kami bergembira satu waktu ini saja.

Pakaian pakaian unik kembali tersaji dengan warna yang menggelitik tawa, bahkan jadi pelepas lelah selama 5 hari kerja. Keringat dan debu jakarta menyatu dengan ras kulit yang juga berbeda, menandakan hanya satu KOBA semoga tetap JAYA.

Agenda di awali dengan sambutan bang H. Chandra yang memegang setir harian KOBA, karena bang Jhon terlihat belum pulih dari sakitnya namun tetap hadir menyemangati pecinta ontel sewilayah DKI. Gelora kata Merdeka bergema sesaat bang H. Chandra mengepalkan tangan dan berucap Merdeka. Ya 64 tahun kita bangga dengan kata itu. Gedung Joeang ini adalah milik KOBA mari kita bangga dengan gedung ini dari gedung ini suara Merdeka muncul untuk I kali lanjutnya , kemudian bang H. Chandra juga mengajak untuk tetap menjaga kekompakan dan mensepedahkan masyarakat. Di kesempatan akhir Bang H.Chandra jugaakan melepas  keberangkatan tim 1 menuju solo goes langsung, karena KOSTI solo akan melangsungkan sarasehan ontelis seIndonesia. Selamat jalan tim 1 (14 orang pimpinan om Heru)  semoga tak ada aral yang melintang. Tim 2 akan diberangkatkan Rabu ini menggunakan truk menuju solo, bagi punggawa dan sahabat yang berminat ikut masih dibuka pendaftarannya hingga esok dengan anggaran 130 ribu.

Selanjutnya acara yang diprotokoli oleh bang zuhdi, sampai kepada penyampaian kesan-kesan perwakilan junior dan senior tentang KOBA kini dan harapan mendatang. Perwakilan ontelis bang H. Darsono asal kebayoran sebagai junior mengacungkan jempol setinggi-tingginya karena keberhasilan KOBA yang masih berumur jagung telah menghimpun ratusan pesepeda tua. Kemudian perwakilan Menteng, dan diakhiri dengan senior Koba bang OTOY, disela sela acara punggawa DeFOC menyampaikan souvenir kepada pengurus berupa bendera dan kaos seragam DeFOC. Sebagai orang nomor satu DeFOC, bang Nungki menyerahkan souvenir itu yang langsung diterima oleh Bang Jhon Fauzi, kilatan blitz b . erkilau sesaat Hidup DeFOC!!! partisipasimu menggoda Jakarta. Sukses punggawa DeFOC dan  komunitas lain yang telah mendukung acara KOBA

Selepas pukul 09.00 acara ditutup dengan pemotongan kue dan pembacaan do’a, sementara tim sukses juga menyediakan extra konsumsi nasi dibungkus sayap ayam dalam streoform putih+secangkir air putih. Acara ramah tamahpun digelar, asyik makan, asyik ngopi, asyik hisap cerutu Mild. Disela-sela kenikmatan sebagian kafilah saling kenalan dan saling bertukar nomor HP, untuk menguatkan persahabatan, dan ada juga yang hobby foto dengan teliti mencari moment gambar pada suatu pose yang menantang. Semua itu terasa singkat, kebersamaan dengan KOBA harus dihenti karena titah abdi dalam untuk kembali ke istana begitu cepat, sampai-sampai punggawa jurnalis yang masih sibuk mencari naskah harus ditinggal. Maapkan ya..

Setelah kumpul bersama dipojok gedung Joeang, titah abdi dalam diuntai. bahwa kafilah harus kembali ke negeri DeFOC, dengan menggowes. Hidup DeFOC!!!. Satu persatu dengan tetap menggunakan ilmu semut para punggawa dan abdi dalam menggelindingkan rodanya menuju target 1 yaitu Manggarai. Pada etafe ini ada sedikit peristiwa yang tak akan hilang dalam ingatan om PW karena ketika kafilah sukatani berbelok kearah stasiun, srikandi PW melesat jauh dengan Kafilah DeFOC, akibatnya 1,2km om PW menembus batas untuk menjemput srikandi yang salah kloter, gelak tawapun menggema ketika itu, sesak napas kembali tersengal, namun tetap tersenyum, Saaaallllluuut om PW mengejar yang berlari.

Ada pula ungkapan rusuh dalam kesempatan lain, ternyata om Here  (editan yang dimaksud om Heri Sadewa) kabur dari rombongan DeFOC, ia masuk dalam rombongan sukatani, menurut bocoran katanya kaki om here kesetrum dinamo sepeda jadi dimaklum ya.

Entah berapa pungawa yang menyusur jalan panas mendaki dan menurun, menurut data ± 22 ontelis mengayuh pedal tanpa asap, menggelinding tanpa bising, sesekali terdengar lonceng membelah jalan hanya sekedar menyapa bukan ingin mendahului.

Di daerah pasar minggu karena ada gangguan Kafilah DeFOC pimpinan bang Otoy menghentikan laju deliwork_nya, karena rantai punggawa Slamet putus, padahal itu rantai baru saja diganti, yah mungkin karena panasnya bumi teriknya surya, hingga rantai yang berputar semakin tak tahan terhadap itu. Untunglah bang Otoy yang sudah mateng dengan ontel dapat menemukan solusi. Konon menurut beberapa sumber orang satu  ini telah menggeluti ontel sejak smp, jadi wajar saja di dunia peronthelan harum namanya apalagi disejagat JABODETABEK.

Saat rehatnya onthel slamet, rombongan sukatani sampai dan sejenak mencari tahu ada apa gerangan Kafilah berhenti, setelah memberikan bimbingan batin kafilah sukatani kembali melaju, demikian pula kafilah DeFOC kembali menerobos teriknya mentari, menembus asap knalpot, menabrak terpaan angin, demi negeri tercinta. Perjalanan panjang punggawa semakin menembus batas, melebihi target. Sepantasnya kita bersyukur bahwa Tuhan masih sayang dengan putaran bumi sehingga yang melintas diatasnya juga terciprat kasih sayangnya. Diakhir kisah Mari Acungkan jempol kepada om Gunadi dan om Isro yang menggowes PP

Sukses DeFOC,

Wajah mu hitam namun hatimu seputih salju

Kulitmu gosong penuh peluh, namun jiwamu merona

Pegal betis, penat paha, hilang bersama senyum

Karena kepuasan tak pernah dapat dibeli.

Ini hasil cuplikan kamera dari Fotographer DeFOC-0906

676

679

681

684

686

688

691

698

705

707

708

709

712

719

720

721

723

724

734

735

740

750

751

757


41 comments on “Souvenir Untuk Koba

  1. heri agusti berkata:

    lagi seru serunya, eh bersambung. kayak ceritanya mahesa jenar nogososro sabuk inten. ayo dong terusin…emangnya capek abis ngontel ya om,ya udah tidur dulu, besuk ngontel lagi

  2. DeFOC-0926 berkata:

    Wah kisahnya bersambung ya, tak tunggu lanjutannya om Adi dan om Waluyo,
    Via Fongers layangkan kisah
    Via Humber tuangkan makna
    Via Gazella torehkan tinta
    Tak tunggu di batavusqu@yahoo.com

  3. Gunadi kukusan berkata:

    wah asyik tenan kemaren.
    berangkat jam 5 pagi bersama om isro, gowes langsung jam 6.30 dah nyampai HI.
    sayangnya waktu pulang om isro ketinggalan,
    ma’af om, aku kira dah duluan, karena kontak hp tak terjawab.
    kenangan yang tersisa paha pegel, dengkul ngilu,muka hitam kepanasan,
    tapi puuuuuuaaaaasssss.

  4. pewe berkata:

    rekan slamet, apa kabarnya.
    katanya rante sepedanya putus…
    tapi tetep slamet kan…

    salam

  5. pewe berkata:

    sepanjang sejarah, ngontel yang paling ngos2an adalah kemaren…meskipun ga full ngontel.

    • Gunadi kukusan berkata:

      Om Pewe
      kalau gak full ngontel memang malah ngos2an om
      tapi kalau full ngontel depok hi,ngos2annya malah ilang
      coba deh

  6. Here' DeFOC 0918 berkata:

    Koreksiiii…….!!!
    Om Heri Sadewa tuh yg pulang naik mobil Om Hari..!
    Here terus goes sampe rmh….
    Om Heri Sadewa cemeeen…! ( Istilahnya Slamet ) he he he…
    Bravo DeFOC….terus kompak.!

  7. Defoc-0926 berkata:

    wah salah ya, gimana sih om Admin, maapin deh om Here maklum om Admin kurang teliti, habis komentar om Agusti kurang lengkap, Sukses ya om Here. Untuk om Admin koreksi diterima ya
    Salam

  8. Here' DeFOC 0918 berkata:

    Om Isro ® Diterima maafnya om dr lubuk hati yg paling dalam…he he he
    Om pewe® Pasti cape bangetlah, om goesnya kan “bersama Ny”
    Kalau punggawa lainnya kan goes “sendiri” ha ha ha
    Om Gunadi® Salut buat om Gun yg selalu menggoes onthelnya setiap kunjungan ke HI.
    Om Eddy® Gimana perjalanan pulangnya stlh berpisah dr pasukan di menteng,ananda diboncengan aman?

  9. defoc berkata:

    Wah senangnya ada koreksi, berarti benar-benar cinta nih dengan tulisan DeFOC, terima kasih banyak om Here, nanti di edit deh
    Informasi untuk semua punggawa yang sudah pernah mampir ada surat di kotak email dibaca ya.

  10. guntur berkata:

    hebatttt defooccc pulang goes dari gedung joang salutttt, bwt ariess top bisa ikuttt

  11. pewe berkata:

    om guntur, kemana aja.kok ga keluar2. apa lagi cari sepeda lagi ya.

  12. guntur berkata:

    semedi dulu cari hari baik

  13. pewe berkata:

    ha..ha..ha… cari hari baik. yg ada nanti malah ketemu dgn om hari budi (0905) .

  14. Gunadi kukusan berkata:

    OM Guntur.
    bagi onthelis, hari baik itu hari Minggu.
    ngonthel dan ngumpul di WK silaturahmi dengan teman2 DeFOC.

  15. pewe berkata:

    tambahan om, semua hari itu baik. apalagi hari kejepit, wah baik sekali. malahan ditunggu setiap ontelis.

  16. Here DeFOC 0918 berkata:

    Betul om Pewe Setuju….!
    memang kalau udah kejepit,maksud saya kalau ada hari kejepit memang pasti disukai,dan semua akan teriak… Asyieek kejepit lagiiii……ho ho HOO.
    Ngontel lagi deh …………….!

  17. guntur berkata:

    bwt om here sunguh luarr biasa ngontel lagi jakrta depok terus semangat…salam defoc

  18. guntur berkata:

    kapan rencana keistana bogor?

  19. Gunadi kukusan berkata:

    Halo Om Here and om Nungki gimana kesan and kenangan ngonthel di Solo, uenak kan.

    Untuk temen2 DeFOC lainnya, pada kemana nih kok sepi amat.

    Om Guntur, dah dapat bsa nya?

  20. guntur berkata:

    belum nich masih hunting on gunandi, kemaren jalur kemana nich , cos nggak bisa dateng

  21. DeFOC-0940 ARIF berkata:

    nah gitu donk,,,poto w ada

    • humber berkata:

      Foto nya lebih seru lagi kalo di komentari oleh om admin, untuk foto berikutnya dikasih komentarnya om biar guntur ngiri nggak ada fotonya

  22. pewe berkata:

    mang fotonye nyang mane rif, perasaan kaga ade, wah ngaku2 aje lu…

  23. heri agusti berkata:

    maaf, den mas gusti minggu kemarin absen gak ngontel, abis lagi ke jawa njemput ontel lawas yang udah digantung 10 tahun. lumayan buat ngontel bareng sama sama punggawa defoc. insya allah besok bisa ikut ngramein defoc lagi. permisi matur nuwun

    • humber berkata:

      wah om gusti lebih semangat nih ngontelnya ada sepeda baru om, tapi kalo touring
      lagi yang jauh kita gowes aja om, jangan di naiki gerobak waktu kaya habis dari HI
      Bravo Defoc

  24. Gunadi kukusan berkata:

    Den mas gusti:
    Wah kalau sepeda udah 10 tahun digantung jangan langsung dipakai om.
    Cek semua mekaniknya dulu om,
    Dan yang sangat penting biasanya dijamasi (dimandiin)dulu pakai kembang 7 rupa, baru digowes, pasti mantap.

  25. pewe berkata:

    mandiinnya selain bunga 7 rupa, juga ditambah sabun LUX, supaya lebih muantabb lagi…

  26. Here DeFOC 0918 berkata:

    @ Om Gunadi
    Uuuueeenak…tenaaaan…. om.
    Yang pasti paling senang saya ada teman bareng pulang ke Jakarta he..he..he…….

    Gak kebayang deh kalau pulang sendirian…pasti bete banget…. Thanks 4 all ya om.

    @ Den Mas Gusti
    Digoes minggu besok Den biar teman teman bisa lihat sepedanya yang udah sepuluh tahun digantung, sepeda laki atau perempuan Den.

    @ Pewe
    Tambah oli dikit om biar lonceeerrr……he..he..he

    @ Om Guntur
    Minggu besok goes ga nih………?

  27. Gunadi kukusan berkata:

    kayaknya gak lupa om,
    cuman katanya nyarinya susah banget untuk ukuran om adi yang 2 xl.
    sampai ketemu minggu di walkot
    gooooooweeesssssssssssssss

Tinggalkan komentar